Macintosh 1984

Sering disebut singkat Mac, The Macintosh merupakan salah satu lini produk dari Apple yang berbentuk desktop personal computer. Macintosh menjadi pelopor sebagai personal computer pertama yang dilengkapi dengan mouse dan graphical user interface.

Kemunculannya pertama kali lewat sebuah TVC Super Bowl di tahun 1984 cukup membuat gempar seluruh dunia. Mengapa? Sebab iklan ini berhasil menarik perhatian khalayak dengan membawa isu besar yang sedang terjadi pada saat itu; ramalan besar tentang yang akan terjadi pada tahun 1984.

The Big Brother

Pada tahun 1949, sebuah novel berjudul 1984 karangan George Orwell terbit. Secara garis besar, buku ini menggambarkan apa yang akan terjadi jika dunia dimenangkan oleh masyarakat totalitarianisme. Novel ini benar-benar menjelaskan dunia dengan sistem patriarkhi, penuh maskulinitas. Setiap gerak-gerik, bahkan pemikiran setiap warga akan dimata-matai oleh suatu sosok, yang bahkan di dalam novel tidak digambarkan secara gamblang. Ialah Big Brother yang merupakan sosok pemegang kendali dan harus dipatuhi oleh semua orang. Dalam pemerintahannya, Big Brother memiliki aparatus mutakhir berupa teleskrin, mike, dan Polisi Pikiran. Melalui kisah tokoh utamanya, 1984 menegaskan bahwa orang-orang yang terlalu berpikiran kritis tentang Big Brother dan bermaksud menjadi pengkhianat pasti akan menjadi buruan Polisi Pikiran dan kemudian selayaknya diberi hukuman berupa cuci otak untuk akhirnya mencintai Big Brother secara utuh.

Novel ini kemudian menciptakan ketakutan yang luar biasa bagi para penduduk dunia. Semakin mendekat dengan tahun 1984 semua orang menjadi semakin cemas akan pemerintahan bayangan yang mungkin akan mengecam mereka.

Iklan Super Bowl

Cerdas sekali bagi Apple yang memanfaatkan kegemparan ini dengan melemparkan TVC di Super Bowl yang akhirnya mengubah ketakutan itu menjadi lahan besar promosi produk. Mungkin bagi kita yang belum pernah membaca dan mengetahui gejolak ancaman 1984, melihat sekilas TVC ini sekali/dua kali tidak akan membuat kita mengerti maksudnya. Tapi bagi target audiences yang hidup di masa itu, iklan itu bisa dibilang salah satu yang paling fenomenal.

Dalam iklan yang disutradarai Ridley Scott ini, kondisi dibuat semirip mungkin dengan keadaan yang digambarkan Orwell pada tahun 1984. Tokoh Big Brother pun digambarkan pada layar besar yang terus berbicara seolah sedang mendoktrin semua khalayaknya yang mendengarkan dengan wajah-wajah seperti kehilangan akal.

Berikut ini transcript dari kata-kata sang Big Brother:

“Today, we celebrate the first glorious anniversary of the Information Purification Directives. We have created, for the first time in all history, a garden of pure ideology — where each worker may bloom, secure from the pests purveying contradictory truths. Our Unification of Thoughts is more powerful a weapon than any fleet or army on earth. We are one people, with one will, one resolve, one cause. Our enemies shall talk themselves to death, and we will bury them with their own confusion. We shall prevail!”

Tiba-tiba setelah Big Brother usai berkata-kata, seorang atlet wanita sambil berlari membawa palu besar, melemparkan palu itu ke layar hingga pecah. Setelah itu iklan diakhiri dengan pernyataan:

“On January 24, Apple Computer will introduce Macintosh. And you’ll see why 1984 won’t be like ‘1984’

mac

Sosok Big Brother yang memegang kontrol penuh pemerintahan terhadap penduduknya dalam gambaran novel 1984 ini bisa dikaitkan dengan keadaan industri komputer saat itu yang hanya di kuasai oleh IBM. Sehingga Apple bermaksud menampilkan semacam sisi pemberontak yang melawan status quo.

An Excellent Marketing

Sebenarnya yang paling fenomenal dari iklan ini bukan hanya temanya (Big Brother), tapi justru fenomena penayangannya di layar televisi.

Pada awalnya perusahaan telah membeli spot iklan, yaitu Super Bowl (yang dulu masih belum se-terkenal sekarang dan harganya masih relatif murah). Namun sayang jajaran direktur kurang begitu menyukai iklan yang sudah siap tayang ini, sehingga mereka meminta Flyod Kvamme dan Steve Jobs menjual semua spot iklan yang telah dibelinya dan membatalkan penayangan. Tapi akhirnya Kvamme berhasil mempertahankan slot 60 detik terakhir di Super Bowl.

Tanggal 24 Januari 1984, dimana hari tersebut merupakan peluncuran iklan fenomenal itu, pun datang juga. Tak berselang lama setelah iklan tersebut muncul di Super Bowl, telepon-telepon di stasiun TV lokal, CBS, dan Apple bordering bergantian. Rupa-rupanya iklan yang berdurasi satu menit itu telah menciptakan rasa penasaran para penonton. Alhasil banyak sekali yang meminta iklan itu diputar ulang. Singkat kata, Apple sukses merebut fokus perhatian penonton yang seharusnya dimiliki pertandingan-pertandingan Super Bowl.

Tidak sampai di situ saja, Steve Jobs membuatnya lebih heboh dengan mengumumkan bahwa iklan tersebut tidak akan pernah ditayangkan lagi. Padahal sebenarnya hal itu dikarenakan Apple telah kehabisan dana untuk membeli spot iklan, namun tentu saja Jobs tidak mengatakan hal itu.

Keputusan pihak Apple untuk tidak lagi menayangkan iklan tersebut membuat penonton makin antusias dan penasaran. Mereka terus mendesak TV-TV lokal untuk menayangkannya kembali. Tidak bisa menolak, akhirnya ratusan jaringan TV lokal kembali menayangkannya sendiri. Bila dihitung, iklan yang ditayangkan kembali secara berulang-ulang dan di mana-mana tersebut bernilai jutaan dollar dan Apple tidak mengeluarkan uang sedikitpun untuk membeli spotnya! Jelas hal ini luar biasa.

Menurut saya sendiri mengapa iklan ini bisa menjadi sangat fenomenal adalah karena ketepatan waktu penayangannya. Iklan ini bisa begitu terkenal di masa itu karena berkaitan erat dengan isu besar pada tahun 1984. Sementara bagi kita yang sama sekali tidak hidup di jaman itu akan sangat sulit bahkan untuk mengerti. Lagipula sebenarnya iklan ini telah siap tayang pada akhir tahun 1983, tapi Steve Jobs memilih untuk menundanya untuk dikelarkan pada tahun 1984 saja agar lebih kena sasaran.

Selain ketepatan waktu, konten dari iklan juga dirasa sangat berperan menciptakan kepopuleran iklan ini. Perpaduan copy akhir yang sangat klimaks dan gambaran yang sangat tepat tentang peristiwa seperti pada novel 1984 dirasa sangat sempurna. Sehingga orang-orang akan langsung mengerti maksud dari iklan tersebut adalah mengenai novelnya. Masyarakat dibuat terpaku sesaat melihat ketakutan yang selama ini hanya ada di imajinasi masing-masing yang membacanya. Dan hal ini menimbulkan awareness yang begitu besar hanya dalam 60 detik saja. Dan awareness ini mampu menciptakan rasa penasaran untuk menyaksikannya berulang kali. Akhir kata mungkin inilah suatu kesempurnaan kreatifitas; pemaduan ide dan strategi besar!

Referensi:

http://bookzfreak.multiply.com/journal/

http://mediasastra.com/ulasan_buku/novel/1984